Hikayat Indera Bangsawan

Hikayat Indera Bangsawan
Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia





  

 

 







Disusun Oleh :
1.    Amin Suryani                            (04)
2.    Dhyan Rahmat Subekti             (10)
3.    Fenia Widyasari                         (14)
4.    M. Farhan Hafid Ardiansyah    (20)
5.    Nhimas Kartikaning Sari          (23)
6.    Rispita Meilaningrum               (27)

Kelas : X.MIPA.8




SMA NEGERI 1 BLORA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017




Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih atas bimbingan dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kami yakni Bapak Titis Purbo Utomo S.Pd. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang kami miliki, kami yakin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah kami.


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang
        Hikayatadalahinspirasidongengtertuamanusia, buktiasalkemampuanimajinasimanusia paling pertamayang ada. Para penulishikayatsudahberpendidikantinggi, terbuktidengankaryanya yang bertemakankerajaan. Hikayattidakpernahmatinamunmengalamiperubahanbentukpadatiapzamannya. SepertihalnyaHikayatInderaBangsawanini, ceritainisudahberumurcukup lama namunceritainitetapbertahanhidup. Mengapademikian? Karena sesungguhnyalegenda yang baikakanhidupdengansendirinyatanpaperlucampurtanganmanusia. Karena legendaadalahjiwadarirakyatitusendiri. KisahInderaBangsawanberlangsung lama karenamerupakanceritamasyarakatmelayusehinggamasyarakatselalumeneruskanataumempertahankanhikayattersebut. Hikayat di Indonesia sudahmenjadikebudayaan. Tersebardarisatumulutkemulut lain selamabertahun-tahundanmengalamitransformasi.
        Ceritarakyatatauhikayattidakakanpunahdalamwaktudekat, namunmasalahnyajikatidakada yang berminatuntukmeneruskan, makaceritainiakanmenghilang. Generasianakmudasekarangberbedadengan yang dahulu, tekhnologi internet danpengaruhbudaya asingsepertilagu pop dan lain-lain membuatmerekamelupakanidentitasnasional.
        DenganpelajaranBahasa Indonesia inimungkinmenjadicara agar anakmudaberkeinginanmembacaceritahikayat. Namun, padadasarnyaanakmudalebihsukadenganbahasa yang sesuaidengangenerasimerekasaatini. Oleh Karena itu, dibuatnyamakalahini agar lebihjelasdengantujuanbiasmenjadisolusi yang baik.

B.     RumusanMasalah
1.      Apa saja unsur karakteristik dari Hikayat Indera Bangsawan ?
2.      Apa saja nilai yang terkandung dalam Hikayat Indera Bangsawan ?
3.      Apa saja majas yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawan ?
4.      Apa saja konjungsi yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawan ?

C.     Tujuan
a.       Untuk mengetahui unsur karakteristik dari Hikayat Indera Bangsawan
b.      Untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Hikayat Indera Bangsawan
c.       Untuk mengetahui macam dan contoh majas yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawan
d.      Untuk mengetahui amanat yang terkandung dalam Hikayat Indera Bangsawan

D.    Manfaat
a.       Mengetahui unsur karakteristik dari Hikayat Indera Bangsawan
b.      Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Hikayat  Indera Bangsawan
c.       Mengetahui macam-macam majas yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawan
d.      Meengetahui amanat yang terkandung dalam Hikayat Indera Bangsawan



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Unsur KarakteristikdariHikayatInderaBangsawan
a.       Kemustahilan
Kemustahilan
Kutipan Teks
Bayi lahir disertai pedang dan panah


Hatta beberapa lamanya,Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang.
Seorang putri keluar dari gendang
Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu. Ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cambul.

b.      Kesaktian
Kesaktian yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawan adalah sebagai berikut
a)      Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan.
b)      Raksasa memberikan sarumg kesaktian untuk mengubah wujud dan kuda hijau untuk mengalahkan Buraksa.
c)      Indera Bangsawan mengalahkan Buraksa.

c.       Anonim
Dalam Hikayat Indera Bangsawan terdapat salah satu ciri yaitu anonim. Anonim         berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang.
d.      Istana sentris
Dalam Hikayat Indera Bangsawan, istana sentris  dapat dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan adalah raja dan anak raja, yaitu Raja Indera Bungsu, putranya Syah Peri dan Indera Bangsawan,Putri Ratna Sari, Raja Kabir, dan Putri Kemala Sari. Selain itu, latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja serta istana dalam suatu kerajaan.
2.      Nilai-nilai yang terkandungdalamHikayatInderaBangsawan
a.       Nilai Religius
Nilai
Konsep Nilai
Kutipan Teks
Agama
    Memohon kepada Tuhan dengan berdoa dan bersedekah agar dimudahkan urusannnya.    
Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin.
Pasrah kepada Tuhan setelah berusaha
Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya.
Sosial
Tidak melihat perbedaan status sosial
Si kembar menolak dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Tetapi, tuan putri menerimanya dengan senang hati.


Budaya
Raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi panggantinya.
Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jika kalau baginga pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya:
barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Moral
Tidak mau bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu.
Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu.
Edukasi
Kewajiban belajar ilmu agama sejak kecil
Maka anakanda baginda yang dua orang itupun sampailah usia 7 tahun dan titahkan pergi mengaji kepada mualim Sufian. Sesudah tau mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahui.

3.      Majas yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawan

2)      Majas Antonomasia
Antonomasia adalah sebuah majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut.Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis. DalamHikayatInderaBangsawanterdapatmajas antonomasia, antaralain :
·         Setelahmendengar kata-kata bagindaSi Hutan pun pergimengambilseruasbuluh yang berisisusukambingsertamenyangkutkannyapadapohonkayu.

4.      Konjungsi yang tedapatdalamHikayatInderaBangsawan
1)      KonjungsiIntrakalimat
Konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa. Kata penghubungnyasepertidan, tetapi, setelah, jika, kalua, dan lain-lain. DalamHikayatInderaBangsawanterdapatbeberapakonjungsiintrakalimat, antaralain :
                          i.            Kata penghubung “dan” (penghubungpenambahan)
·         Makapadasuatuhari, ia pun menyuruh orang membacadoaqunutdansedekahkepada fakir danmiskin.
·         Makabaginda pun terlaluamatsukacitadanmenamaianaknya yang tuaSyah Peri dananaknya yang mudaInderaBangsawan.

                        ii.            Kata penghubung “Karena” (penghubungpenyebab)
·         Makabaginda pun bimbanglah, tidaktahusiapa yang patutdirayakandalamnegerikarenaanaknyakedua orang itusama-samagagah.Jikalaubaginda pun mencarimuslihat; iamenceritakankepadakeduaanaknyabahwaiabermimpibertemudenganseorangpemuda yang berkatakepadanya: barangsiapa yang dapatmencaribuluhperindu yang dipegangnya, ialah yang patutmenjadi raja di dalamnegeri.

                      iii.            Kata penghubung“tetapi” (penghubungperlawanan)
·         Denganhati yang gembira, merekamempersembahkansusukepada raja, tetapitabibberkatabahwasusuitubukansusuharimaumelainkansusukambing.

2)      KonjungsiAntarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengan huruf Kapital.DalamHikayatInderaBangsawanterdapatbeberapakonjungsiantarkalimat, antaralain :
                       i.         Kata penghubung “setelah” (penghubungwaktu)
·         Tersebutlahperkataanseorang raja yang bernamaInderaBungsudariNegeriKobatSyahrial. Setelahberapa lama di ataskerajaan, tiada juga berolehputra.
·         Sesudahtahumengaji, merekadititah pula mengajikitabusul, fikih, hinggasaraf, tafsirsekaliannyadiketahuinya. Setelahbeberapalamanya, merekabelajar pula ilmusenjata, ilmuhikmat, danisyarattipupeperangan.

                     ii.         Kata penghubung “Sesudah”  (penghubungwaktu)
·         Makaanakandabaginda yang dua orang itu pun sampailahusiatujuhtahundandititahkanpergimengajikepadaMualimSufian. Sesudahtahumengaji, merekadititah pula mengajikitabusul, fikih, hinggasaraf, tafsirsekaliannyadiketahuinya.

                   iii.         Kata penghubung “Maka” (penghubungkemudian)
·         Tatkala Garuda itudatang, Garuda itudibunuhnya. MakaSyah Peri pun duduklahberkasih-kasihandenganPuteriRatna Sari sebagaisuamiistridihadapolehsegaladayang-dayangdaninangpengasuhnya.

                   iv.         Kata penghubung “sementaraitu”
·         Denganhati yang gembira, merekamempersembahkansusukepada raja, tetapitabibberkatabahwasusuitubukansusuharimaumelainkansusukambing. SementaraituInderaBangsawansudahmendapatsusuharimaudariraksasa (neneknya) danmenunjukkannyakepada raja.


BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
        Dari paparanataupenjelasan di atas, kami menyimpulkandariHikayat “InderaBangsawan” bahwaHikayatadalahkaryasastra lama melayuberbentukprosa yang berisicerita, undang-undang, dansilsilahbersifatrekaan, keagamaan, historis, biografis, ataugabungansifat-sifatitu, dibacauntukpelipurlara, pembangkitsemangatjuang, atausekadaruntukmeramaikanpesta, contohnyasepertiHikayatInderaBangsawanini. Di dalamHikayatInderaBangsawanini juga terdapatnilai-nilai yang terkandungatauamanat, beberpamacammajassepertimajaspersonifikasidanmajas antonomasia, juga terdapatkonjungsiintrakalimatdanantarkalimat.

B.     Saran
        Sebagaipelajar yang memiliki rasa cintatanah air sudahsepatutnyakitamelestarikankebudayaanuntukmembacahikayat. Meskipunsekarangkitahidup di zaman yang serba modern, tapitetapsajakitatidakbolehmelupakankebudayaantradisionalkita yang juga saratakanpendidikandanmerupakanidentitaskepribadianbangsakita.




DAFTAR PUSTAKA
Suwarto, Sogol H.2013. Most Inspiring People. Yogyakarta: Narasi.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. PengajaranKosakata. Bandung: Angkasa.
Thai, D.M..2009. TextBased Language Teaching. St Cecil Hills, NSW: Mazmania Press.
Samsuri. 1991. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.
Kusmana, Suherli. 2011. MerancangKaryaTulisIlmiah. Bandung: Rosdakarya
Kusmana, Suherli. 2014. KreativitasMenulis. Yogyakarta: PenerbitOmbak
Halliday, M.A.K. dan R. Hasan. 1985. Language, Context, and Text: Aspects of Language in            a Social-Semiotic Perspective. Oxford: Oxford University Press.
Halliday, M.A.K. dan C.M.I.M. Matthiessen. 2004. An Introduction to Functional Grammar         (3rd ed.). London: Hodder Education.
Sumberdari Internet
http://www.filenya.com/2015/12/buku-kurikulum-nasional-smasmkma-kelas.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-jenis Penelitian Geografi

Membangun Kerukunan Beragama dalam Kehidupan Sehari-hari